Pages

Sabtu, 17 September 2016

puisiku



MALAM TLAH MENGHIANATIKU
Aku menulismu dalam malamku
Malam yang begitu cepat berlalu
Entah ada apa denganku
Dinginnya hatimu membuatku beku
Sulit untukku mendekapmu
Memelukmu, mencintaimu
Bahkan menyayangimu
Perasaanku terus berubah tak menentu
Seiring waktu berlalu
Akankah suatu saat cinta kan bersatu
Akankah suatu saat semuanya seperti saat pertama kita bertemu
Aku menyapamu dengan usilku
Kau menyapaku dengan senyummu
Terus terulang dengan rasa malu-malu
Dan semuanya abu-abu
Ketika malam itu
Kesalahpahaman mendesakku
Menjadikan rasa benci untukmu
Ribuan tetes air matamu
Secara perlahan terus melukaiku
Hingga semua inderaku tak mengenalmu

Sabtu, 04 Juni 2016

puisiku

Nervousa

Jiwaku lelah seperti haus darah
Tubuhku menyerah tak terarah
Hatiku patah terkikis amarah
Kakiku tak lagi melangkah, tersandung tanah
Mataku tak lagi cerah, tertancap busur panah
Darahku penuh nanah meski memerah
Pikiranku pecah mirip hitungan cacah
Tanganku lemah, membawamu dengan payah
Rasaku mulai punah hingga tak lagi ramah


Selasa, 29 Maret 2016

puisiku

TERUNTUK ISWARA

Ketika senja jatuh, aku  memikirkanmu
Membawa badai, kau dalam ingatanku
Setiap keinginanku adalah keberanian
Hatiku kalah dalam melakukan kesalahan
Karena impian merangkai percakapan
Mengikuti kemanapun aku pergi meski tanpa harapan
Suasana hilang dalam bisikan, siang dan malam
Setiap kenangan ingin tanyakan keadaan walau kelam

Aku tahu darimana dan bagaimana kau mendatangiku
Hingga menjadikan orang lain asing bagiku
Setiap aku bernafas, aku merasa hidup
Tolong jangan pergi dan buatku redup
Walau waktu telah berganti
Kebahagiaan mengisi seiring dengan sepi

Hatiku terperangkap dalam kenangan
Hatiku menangis saat semua hanya angan
Dan kita belum bertemu karena alasan
Aku tak menemukan kedamaian
Dimanapun dalam dunia tanpa warna dan impian



Senin, 21 Maret 2016

Puisiku

Alkena

Alkena
Haruskah ku disini untuk menunggunya
Hingga kepastian tak berjumpa
Dan lupa dongeng romansa yang ada

Alkena
Kisahnya seputih larutan kimia
Sudut pandangnya tentang dia
Alur ceritanya tak pernah tiada

Alkena
Tenggelamkan aku ke dadanya
Dan biarkan rindu menghanyutkan kita
Sampai pada pulau berbunga

Alkena
Dulu, sebelum kau ada
Aku lupa cara bahagia dan cara mencinta
Mungkin karna hatiku terluka cukup lama

Alkena
Cinta itu bukan seperti bunga
Mekarnya tak lama
Layunya tiada makna

Alkena
Adakah cinta yang kau jaga?
Adakah rasa yang tak pernah kau sampaikan padanya?
Adakah alkena?

Alkena
Apakah mereka tau tentang cinta?
Cinta yang katanya seberkas cahaya
Cinta yang katanya selalu buat bahagia

Alkena
Ungkapkan cinta, ia ada
Mengaku cinta, ia terasa
Dalam hening malam cinta terasa ada

Alkena
Dalam kebimbanganku, ingin gerakkan pena
Menduga ada cinta pada wajah jelita
Tersembunyi di raut semesta

Alkena
Ku coba cintai dalam diamnya
Cukuplah menyebut namanya
Dipertengahan malam ku berdoa

Alkena
Keluarkan aku darinya
Lama tersesat didalam sepasang matanya
Namun jangan sampai dia terluka dan kecewa

Alkena
Bahagiakanlah dia meski ku terluka
Sempurnakanlah dia meski ku cacat karnanya
Dan indahkanlah dia meski ku harus buruk rupa untuknya