Pages

Sabtu, 21 Maret 2015

white kopi




MAKALAH
TEKNOLOGI PENGOLAHAN KOMODITI HASIL PERKEBUNAN HILIR
“WHITE COFFEE”



THP B
KELOMPOK 3

RIZKY AMALIA                                 121710101059
DYAH NUR ARIDA                            121710101052
RADIK FAIZUN                                  121710101067
FARID FIRALDI AKBAR                 121710101090






JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini. Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan robusta. 
Umumnya kopi berwarna hitam pekat namun sekarang terdapat kopi yang berwarna putih yang dikenal dengan sebutan white coffee. Pengertian white coffee yang merupakan salah satu produk hilir bisa beragam, tergantung daerahnya. Di negara-negara berbahasa Inggris, misalnya, istilah white coffee mengacu pada kopi hitam yang diberi susu, krim, atau produk turunan dari sirup jagung, kedelai, dan kacang yang dituang dalam suhu ruang. Kopi ini juga dikenal dengan sebutan coffee light, light coffee, coffee with milk, atau regular coffee.
White Coffee atau Kopi Putih dibuat dari biji kopi yang digongseng (roasted) tidak sampai matang, sehingga akan menghasilkan biji kopi yang berwarna lebih terang dan aroma berbeda dari pada biji kopi umumnya yang digongseng sampai matang yang biasanya akan menghasilkan biji kopi berwarna coklat gelap dan aroma khas kopi. Biji kopi putih ini juga lebih keras dari biji kopi yang digongseng matang sehingga membutuhkan grinder khusus untuk menggilingnya, dan karena berasal dari biji kopi yang digongseng tidak sampai matang maka kopi putih diduga mengandung kafein lebih tinggi dari pada kopi biasa. Kopi jenis White Coffee memiliki kadar keasaman yang paling rendah dibanding dengan jenis kopi lainnya, sehingga menikmati kopi jenis tersebut tidak akan membuat perut menjadi kembung. White Coffee sangatlah nikmat rasanya, memiliki aroma dan rasa yang khas .
Oleh karena itu, perlu disusun makalah ini agar mahasiswa lebih memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan salah satu produk hilir yaitu white coffee.

1.2  Tujuan
Agar mahasiswa lebih memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan salah satu produk hilir yaitu white coffee.













BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Sejarah White Coffee
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).
Kemudian muncul minuman kopi dengan inovasi yang berbeda yaitu yang biasa disebut white coffee . white coffee ini berbahan kopi dan proses pembuatan white coffee ini tergolong sulit , namun white kopi memiliki citra rasa yang baik sesuai dengan proses pembuatannya . Sebenarnya istilah "kopi putih" berasal dari bahasa Cina, yang diperkenalkan pada abad ke 19 oleh imigran Cina yang datang untuk bekerja di tambang timah lokal di Ipoh, yang artinya tidak ada hubungannya dengan warna tetapi lebih merujuk kepada bagaimana cara biji kopi digongseng. Di Cina, kata "putih" juga berarti "tanpa", atau "murni". Maksudnya tidak ada suatu apapun yang ditambahkan selama proses penggongsengan biji kopi. Ipoh White Coffee telah diadopsi sebagai salah satu minuman resmi di Paviliun Malaysia pada World Expo 2010 di Shanghai, Cina (Anonim, 2010).
Di Amerika, white coffee juga bisa merujuk pada biji kopi yang digongseng (hanya) sampai kuning, dan ketika dibuat espresso menghasilkan minuman kopi encer berwarna kuning namun dengan keasaman tinggi. Jenis biji kopi ini umumnya hanya untuk membuat espresso, tidak untuk kopi seduh biasa. Karena digongseng dalam waktu yang lebih singkat, maka gula alami dalam biji tersebut tidak sampai terkaramelisasi (anda yang sering membuat sendiri gula karamel akan mengerti maksud "tidak terkaramelisasi") dan tidak meninggalkan rasa pahit, rasa dan aromanya dikatakan seperti kacang.

2.2 Pengertian White Coffee
Kopi merupakan komoditi perdagangan yang dikenal beberapa abad lamanya, biji kopi dapat diolah menjadi minuman yang lezat rasanya. Kegemaran minum kopi telah menjadi kegemaran yang mendunia, terutama di negara-negara penghasil kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi.Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.
 Dari 40 jenis varietas kopi yang ada di dunia, terdapat dua jenis kopi utama yang paling banyak diperdagangkan, yaitu :
1.      Kopi Arabika, hampir 75% produksi kopi di dunia merupakan kopi jenis ini (Indonesia menyumbang 10% dari jumlah tersebut).
2.      Kopi Robusta, diproduksi sekitar 25% produksi dunia. Dari jumlah tersebut, Indonesia menyumbang 90%. 
 (Najiyati dan Danarti, 2001).

Tanaman kopi mempunyai klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom                     : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom                : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi                : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                           : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                           : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas                    : Asteridae
Ordo                            : Rubiales
Famili                          : 
Rubiaceae (suku kopi-kopian)
Genus                          : 
Coffea
Spesies                        : Coffea arabica L.
Spesies                       
 : Coffea robusta L.

(Najiyati dan Danarti, 2001).
Umumnya kopi berwarna hitam pekat namun sekarang terdapat kopi yang berwarna putih yang dikenal dengan sebutan white coffee. Pengertian white coffee yang merupakan salah satu produk hilir bisa beragam, tergantung daerahnya. Di negara-negara berbahasa Inggris, misalnya, istilah white coffee mengacu pada kopi hitam yang diberi susu, krim, atau produk turunan dari sirup jagung, kedelai, dan kacang yang dituang dalam suhu ruang. Kopi ini juga dikenal dengan sebutan coffee light, light coffee, coffee with milk, atau regular coffee.
Kopi putih memiliki rasa yang gurih ketika diseduh, yang sangat berbeda dari rasa secangkir kopi biasa. Rasa gurih akan bertambah ketika kopi diberi bahan-bahan lain sehingga rasanya semakin berbeda dari kopi biasa. Kopi putih bukanlah kopi biasa yang diberi pemutih, seperti krim, susu, atau campuran antara krim dan susu sehingga berwarna putih. Kopi putih dihasilkan dari biji kopi yang dipanggang tidak terlalu lama (Alvin, 2011).
  White coffee dibuat dari biji kopi yang digongseng (roasted) tidak sampai matang, sehingga akan menghasilkan biji kopi yang berwarna lebih terang dan aroma berbeda daripada biji kopi umumnya yang digongseng sampai matang yang biasanya akan menghasilkan biji kopi berwarna coklat gelap dan aroma khas kopi. Biji kopi putih ini juga lebih keras dari biji kopi yang digongseng matang sehingga membutuhkan grinder khusus untuk menggilingnya, dan karena berasal dari biji kopi yang digongseng tidak sampai matang maka kopi putih diduga mengandung kafein lebih tinggi daripada kopi biasa. Biasanya kopi biasa memiliki rasa yang kuat dan pahit.
Di negara barat seperti Amerika, Inggris, dan Australia, yang dimaksudkan dengan White Coffee seringkali merujuk kepada kopi hitam atau espresso yang ditambah susu atau krimer (creamer/whitener). Bedanya dengan "cafe au lait" yang merupakan kopi dengan susu juga adalah, white coffee menggunakan susu dengan suhu kamar sedangkan cafe au lait menggunakan susu panas.
White coffee juga dapat merujuk kepada Ipoh white coffee, minuman kopi populer yang berasal dari Ipoh, Perak, Malaysia. Kopi putih ini berasal dari biji kopi yang digongseng dengan margarin, sehingga memberikan warna lebih terang dibandingkan dengan kopi hitam tradisional Malaysia (Kopi-O), yang digongseng selain dengan margarin juga gula dan gandum.Ipoh white coffee disajikan dengan susu kental, saat ini juga banyak tersedia dalam bentuk instan.
Sebenarnya istilah "kopi putih" berasal dari bahasa Cina, yang diperkenalkan pada abad ke 19 oleh imigran Cina yang datang untuk bekerja di tambang timah lokal di Ipoh, yang artinya tidak ada hubungannya dengan warna tetapi lebih merujuk kepada bagaimana cara biji kopi digongseng. Di Cina, kata "putih" juga berarti "tanpa", atau "murni". Maksudnya tidak ada suatu apapun yang ditambahkan selama proses penggongsengan biji kopi. Ipoh White Coffee telah diadopsi sebagai salah satu minuman resmi di Paviliun Malaysia pada World Expo 2010 di Shanghai.
Ada juga jenis minuman lain didunia yang menggunakan istilah white coffee. Di Yaman yang disebut white  coffee adalah sejenis minuman yang berasal dari kulit biji kopi yang diseduh dengan menambahakan beberapa macam rempah rempah.
Kemudian di Lebanon dan Siria, yang disebut white coffee malah sama sekali bukan kopi, melainkan sejenis "teh herbal" yang dibuat dari air kuntum bunga jeruk, bersifat menenangkan syaraf, biasanya dihidangkan setelah selesai makan hidangan dengan menu berat. Di Lebanon diberikan pada bayi yang rewel, juga digunakan sebagai parfum pada air mandi ataupun langsung pada kulit.

2.3 Proses Produksi White Coffee
Berikut merupakan diagram alir tahapan dalam memproduksi White Coffee.

Biji kopi yang telah masak

Fermentasi

Dicuci dan dibilas
 

Dikeringkan 50-55 oC, 40 jam

Penyangraian

Tempering

Grinders

Ekstraksi dan filtrasi

Pengkristalan dan penghalusan

pengemasan.

a.       Pengolahan primer
Menurut Murdijati dan Dimas (2011) Untuk mendapatkan kenikmatan kopi, maka biji kopi yang akan di gunakan sebagai bahan dasar harus dengan kriteria, sebagai berikut:
1.      Kadar air maksimal 13 %
2.      Bersih dari kotoran, jika ada kotoran tidak lebih dari 0,5 %
3.      Bebas dari serangga hidup/ jamur/
4.      Ukuran, bentuk dan warna seragam (Lolos ayakan (3 mm x 3 mm) maksimal 1%)
Proses pengolahan kopi diawali dengan buah kopi yang matang optimal (bewarna merah) dipetik dari pohonnya. Buah sehat adalah buah matang yang bernas, tidak terkena serangan hama dan penyakit dan ditandai oleh tampilan kulit buah yang mulus dan segar. Buah kopi merah segera diolah lanjut tanpa penundaan. pengupasan buah secara mekanis untuk memisahkan biji berkulit tanduk [biji kopi HS] dan kulit buah. Biji kopi HS diolah lanjut sebagai bahan minuman, sedangkan kulit buah merupakan limbah yang dapat digunakan sebagai bahan baku kompos, pakan ternak dan biogas. setelah itu dilakukan fermentasi.
Biji kopi yang telah fermentasi dicuci secara mekanis dan dibilas dengan air sampai permukaan kulit tanduk menjadi licin. Biji kopi HS dikeringkan secara mekanis pada suhu 50-55 oC. Kadar air biji kopi yang semula 55 % turun menjadi 12 % selama 40 jam. Bahan bakar pengering adalah kayu yang diperoleh dari hasil pangkasan pohon pelindung tanaman. Kipas udara pengering digerakkan oleh motor listrik atau motor disel dengan bahan bakar bio-disel (Ciptadi dan Nasution, 1978).




b.      Pengolahan sekunder
Pengolahan sekunder meliputi :
1.      Penyangraian (Roasting)
Roasting merupakan proses penyangraian biji kopi yang tergantung pada waktu dan suhu yang ditandai dengan perubahan kimiawi yang signifikan. Penyangraian pada kopi putih (white Coffee) tidak sampai matang (setengah masak) sehingga menghasilkan biji kopi berwarna coklat kekuningan..
Tabel 1. Komposisi Kimia, Vitamin, dan Mineral Kopi Sebelum dan Sesudah Disangrai. 
(Ciptadi & Nasution, 1989).
Proses penyangraian ini sangat menentukan warna dan cita rasa. Penyangraian kopi putih yang lebih singkat menyebabkan kadar kafein pada kopi putih lebih tinggi dari pada kopi hitam. Karena semakin lama proses penyangraian maka banyak pula kafein yang menguap dan terbentuk komponen-komponen lain. selama proses penyangraian kopi biji ini akan mengalami 2 tahap proses penting yaitu penguapan air pada susu 100oC, pyrolisis pada suhu 180o-225oC, kopi akan mengalami perubahan-perubahan kimia antara lain pengarangan serat kasar, terbentuknya senyawa volatile. penguapan zat-zat. penguapan zat-zat asam, terbentuknya zat beraoma khas kopi, perubahan- perubahan warna yang berturut-turut.

2.      Pendinginan (tempering)
Setelah proses penyangraian, bji kopi langsung dalam proses tempering yaitu pendinginan biji kopi yang diletakkan pada sebuah wadah. pendinginan ini berfungsi untuk menurunkan suhu biji kopi dengan cepat setelah penyangraian suhu tinggi agar komponen aroma tidak banyak hilang (menguap).

3.      Penggilingan
Penggilingan adalah proses pemecahan (penggilingan) butir-butir biji kopi yang telah mengalami penyangraian untuk mendapatkan kopi bubuk yang berukuran 75 mesh. Ukuran butir-butir bubuk kopi akan berpengaruh terhadap rasa dan aroma kopi. semakin kecil ukurannya akan semakin baik rasa dan aromanya (Wellman, 1961). Penggilingan melepaskan sejumlah kandungan CO2 dari kopi. sebagian besar dilepaskan selama proses dan setelah penggilingan.
Biji kopi putih teksturnya lebih keras dari biji kopi yang digongseng matang sehingga membutuhkan grinder khusus untuk menggilingnya. Penggilingan ini bertujuan untuk menghasilkan bubuk kopi putih.




4.      Pelarutan (Ekstraksi)
Sebelum proses ekstraksi dilakukan pelarutan bubuk kopi dahulu untuk dihasilkan larutan kopi. Proses pelarutan ini menggunakan air mendidih.

5.      Filtrasi
Proses ini bertujuan untuk memisahkan antara ampas kopi dan filtratnya. Setelah dilakukan penyaringan kemudian diendapkan untuk memisahkan  partikel-partikel yang lebih halus.

6.       Kristalisasi
Proses kkristalisasi yaitu proses pembentukan kristal-kristal kopi dan proses penguapan. pada saat kristalisasi suhu dijaga agar tidak terjadi karamelisasi. Penguapan dijaga dengan menghidupkan blower. Blower udara akan mempercepat penguapan di atas permukaan ciran.

7.      Penghalusan
Kristal-kristal kopi yang telah tebentuk kemudian dihaluskan mengguanakan alat penghalus. Kristal kopi yang dihaluskan akan menjadi serbuk kopi putih instan. Proses penghalusan ini berlangsung berulang jika masih terdapat gumpalan kristal kopi yang masih keras atau sulit hancur.

8.      Pengemasan
Untuk memperpanjang masa simpan kopi bubuk yang dikemas dengan menggunakan kemasan vakum dalam timah atau kantong fleksibel untuk kopi giling halus, pengemasan vakum dilakukan selepas penggilingan tanpa perlakuan lain untuk mencegah terbentuknya tekanan akibat pelepasan CO2. Kesegaran, aroma dan citarasa kopi bubuk atau kopi sangrai akan terjaga dengan baik pada kemasan vakum supaya kandungan oksigen di dalam kemasan minimal. Untuk mempermudah pemasaran dan distribusi ke konsumen, kemasan kopi bubuk atas dasar jenis mutu, ukuran kemasan dan bentuk kemasan dimasukkan dan dimuat di dalam kardus [karton]. Kardus diberi nama perusahan, merek dagang dan label produksi yang jelas. Tumpukan kardus kemudian disimpan di dalam gudang dengan sanitasi, penerangan dan ventilasi yang cukup.

2.4 Perbedaan White Coffee dengan Black Coffee
Perbedaan antara white coffee dengan black coffee dapat diketahui melalui beberapa kategori yaitu :
a.    Warna biji
White coffee memiliki warna biji yang putih kekuningan dikarenakan proses roasting yang tidak terlalu lama atau tidak sampai matang dan bahkan berubah warna menjadi kehitaman. Sedangkan Black coffee memiliki warna biji yang coklat kehitaman dikaarenakan proses roasting dilakukan hingga matang.

b.    Pengertian
Black coffee (kopi hitam) menggambarkan setiap jenis kopi yang sudah dipanggang dan hasilnya memiliki warna gelap pada kopinya, sementara itu kopi putih sangat berbeda dengan kopi hitam terlebih bicara soal prosesnya, kopi putih menghasilkan rasa lebih ringan. Kopi putih berasal dari Ipoh, Malaysia, kopi putih diseduh untuk mengurangi beberapa jumlah kafein asli pada kopi.



c.    Warna dan Rasa
Kopi putih sebenarnya tidak putih, setelah diseduh ke dalam cangkir kopi, kopi putih memiliki warna menyerupai kopi yang jauh lebih ringan dari jenis kopi lainnya, warnanya cokelat lebih terang. Kopi putih rasanya seperti pengganti kopi, ada juga yang menyebutkan rasanya lebih murni.  Kopi putih bisa juga dinikmati oleh orang yang bukan peminum kopi karena rasanya yang gurih mungkin lebih cocok daripada kopi yang biasanya memiliki rasa pahit. Kopi jenis White Coffee memiliki kadar keasaman yang paling rendah dibanding dengan jenis kopi lainnya, sehingga menikmati kopi jenis tersebut tidak akan membuat perut menjadi kembung. White Coffee sangatlah nikmat rasanya, memiliki aroma dan rasa yang khas .

d.   Kadar Kafein
White Coffee mengandung kafein lebih banyak,  karena hanya dipanggang sebentar,Semakin lama biji kopi dipanggang akan semakin banyak kafein yang terbakar, sehingga sangat ideal bagi mereka yang menginginkan dosis ektra kafein.  Kopi putih bisa juga dinikmati oleh orang yang bukan peminum kopi karena rasanya yang gurih mungkin lebih cocok daripada kopi yang biasanya memiliki rasa pahit.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan White Coffee
Kopi putih mengandung kafein lebih banyak, sehingga sangat ideal bagi mereka yang menginginkan dosis ektra kafein. Kopi putih bisa juga dinikmati oleh orang yang bukan peminum kopi karena rasanya yang gurih mungkin lebih cocok daripada kopi yang biasanya memiliki rasa pahit.
     
Manfaat kopi secara umum yaitu :
1.      Baik untuk metabolisme tubuh
Kandungan yang terdapat pada kopi luwak dapat merangsang adrenalin dan sistem pembuluh darah sehingga efek yang ditimbulkan adalah merasa lebih segar dan dapat menahan rasa kantuk.
2.      Dapat menurunkan resiko terkenanya penyakit kanker kulit.
3.      Mencegah penyakit alzeimer
Kandungan antioksidan di dalam kopi luwak akan mencegah kerusakan sel-sel otak. Sedagkan kandungan kafein dari kopi dapat menghambat peradangan di dalam otak yang akan mengakibatkan penyakit alzeimer.
4.      Mencegah penyakit diabetes  melitus
Manfaat kopi luwak yang satu ini disebabkan karena kandungan asam klorogenik yang terdapat di dalam kopi bermanfaat untuk membantu mencegah resistensi insulun yang merupakan pertanda dari penyakit diabetes
5.      Melindungi gigi
Kopi yang mengandung kafein memiliki kemampuan sebagai anti bakteri dan juga anti lengket sehingga dapat menjaga bakteri penyebab gigi berlubang (Surya, 2012).

Walaupun memiliki banyak manfaat, white coffe dapat juga menimbulkan kerugian pada tubuh. Kandungan kafein yang tinggi menyebabkan gangguan pada kesehatan. Menurut Sivetz dan Desroirer (1979) dalam Koswara (2006) menyatakan “mengkonsumsi kopi dalam dosis kafein yang lebih tinggi dapat menyebabkan jantung berdebar keras, artelosklerosis, merusak hati, tangan gemetar, otot kejang, kepala pusing, mual dan bahkan dapat menyebabkan mutasi pada gen”.

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari makalah yang kelompok kami buat, dapat diperoleh kesimpulan yaitu :
1.      Istilah "kopi putih" berasal dari bahasa Cina, yang diperkenalkan pada abad ke 19 oleh imigran Cina yang datang untuk bekerja di tambang timah lokal di Ipoh.
2.      Pengertian white coffee yang merupakan salah satu produk hilir bisa beragam, tergantung daerahnya.
3.      Di negara-negara berbahasa Inggris, misalnya, istilah white coffee mengacu pada kopi hitam yang diberi susu, krim, atau produk turunan dari sirup jagung, kedelai, dan kacang yang dituang dalam suhu ruang.
4.      Di Yaman yang disebut white  coffee adalah sejenis minuman yang berasal dari kulit biji kopi yang diseduh dengan menambahakan beberapa macam rempah rempah.
5.      Di Lebanon dan Siria, yang disebut white coffee malah sama sekali bukan kopi, melainkan sejenis "teh herbal" yang dibuat dari air kuntum bunga jeruk.
6.       Kopi ini juga dikenal dengan sebutan coffee light, light coffee, coffee with milk, atau regular coffee.
7.      White coffee dibuat dari biji kopi yang digongseng (roasted) tidak sampai matang, sehingga akan menghasilkan biji kopi yang berwarna lebih terang dan aroma berbeda.
8.      Biji kopi putih ini juga lebih keras dan mengandung kafein lebih tinggi daripada kopi biasa.
9.      Manfaat kopi secara umum yaitu baik untuk metabolisme tubuh, dapat menurunkan resiko terkenanya penyakit kanker kulit, mencegah penyakit alzeimer, mencegah penyakit diabetes  mellitus dan melindungi gigi.
10.  Mengkonsumsi white coffee yang berlebihan dapat menyebabkan jantung berdebar keras, artelosklerosis, merusak hati, tangan gemetar, otot kejang, kepala pusing, mual dan bahkan dapat menyebabkan mutasi pada gen.






















DAFTAR PUSTAKA

Alvin, A dan James, K. 2011. Sistem Agrobisnis Tanaman Kopi. Yogyakarta :
Kanisius.
Ciptadi dan Nasution. 1978. Pengolahan Kopi. Departemen teknologi Hasil
Pertanian. Fatemeta- IPB. Bogor.
Ciptadi & Nasution, 1989. Teknologi Proses pengolahan Pangan. Departemen teknologi
Hasil Pertanian. Fatemeta- IPB. Bogor.
Koswara. 2006. Teknologi Modifikasi Pati. Jakarta : Pustaka Utama.
Murdijati dan Dimas.  201. Kopi dan Pengolahannya.  Surabaya : UNAIR Press.
Najiyati dan Danarti. 2001. Budidaya Kopi dan Pengolahannya. Sumatera Utara : faperta
USU.
Surya, Daniel. 2012. Pengembangan Kopi Bubuk. Jakarta : PT. Gramedia.
Wellman. 196. Coffee and The Theory. British Publisher. England.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar