Pages

Sabtu, 21 Maret 2015

kewirausahaan




KISAH SUKSES KARENA BERWIRAUSAHA
(BUKAN WANITA BIASA)


Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan



Oleh :
KELOMPOK 7
FATMALIKA FIKRIA                   121710101049
RADIK FAIZUN                              121710101067
HIMMATUL FAIQOH                    121710101068
PRIMA BAGUS                               121710101076
GHOLIB AULIA                              121710101084

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

BUTIK IRANAIKA
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kelompok  kami diperoleh data sebagai berikut:
            Bu Destrin adalah seorang sarjana konsultan akuntan di Jakarta yang pernah menangani beberapa perusahaan. Pekerjaannya sebagai konsultan membuat beliau harus mampu tampil menarik didepan banyak orang, oleh karena itu beliau sering menyisihkan uang dari gaji yang dia dapat untuk menambah koleksi baju. Bertemu banyak orang menjadi hal lumrah dilakukan, sehingga banyak orang yang tertarik dengan gaya busananya yang selalu menarik dan berbeda. Berawal dari hobi ini dan adanya beberapa pertanyaan dari rekan-rekannya beliau berinisiatif untuk menjual baju kepada rekan-rekannya. Karena tanpa beliau pungkiri kebiasaan membeli koleksi pakaian yang akan dgunakan membuat beliau terlalu konsumtif dan terlalu membuang uang jika dilakukan secara terus menerus. Dari pemikiran tersebut, beliau berinisiatif menjual beberapa potong pakaian sambil bekerja dengan menawarkan pakaian yang dijualnya. Beliau merasa, perempuan juga harus dapat berpikir kreatif supaya tidak membebankan suaminya yang juga pegawai dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terlalu utama. Pada tahun 2000 beliau pindah ke Jember untuk mengikuti suami yang berpindah tugas, namun tidak menyurutkan keinginannya untuk tetap berdagang. Karena beliau berprinsip wanita harus bisa saling membantu dan bergotong royong dengan suami dalam mensejahterahkan keluarga. Oleh karena ituusaha pakaian yang kecil-kecilan dilakukan dengan menawarkan dari rumah ke rumah atau ada acara PKK, arisan atau bahwa perkumpulan lainnya. Awalnya modal yang digunakan tidak banyak, hanya meminjam baju dari toko yang telah mempercayainya kemudian dia jual kembali. Usaha ini berlangsung selama setahun hingga akhirnya pada tahun 2001 suami beliau memfasilitasi mobil tua keluarga untuk digunakan sebagai transportasi sekaligus toko dalam usahanya. Tentunya hal ini menambah pendapatan dan koleksi pakaian yang dijual. Berjalan satu tahun, suami bu destrin merasa bahwa berkeliling menggunakan mobil melalaikan tugas beliau sebagai ibu rumah tangga, setelah mendapat teguran dari suami beliau meminta ijin untuk menggunakan salah satu kamar yang terletak dibagian depan untuk digunakan sebagai tempat berjualan. Hal ini dirasa akan menguntungkan beliau dalam memperluas dan membangun usahanya untuk lebih besar lagi. Kendalanya berjualan di salah satu kamar ini, mengganggu aktivitas rumah tangga sehingga untuk beberapa saat beliau menghentikan aktivitas berjualan pakaian untuk mencari tempat yang lebih nyaman. Namun para pelanggan terus berdatangan menanyakan koleksi pakaian yang dijual, sayangnya saat itu beliau tidak lagi mempunya koleksi pakaian untuk dijual. Ada rasa kecewa dan menyesal karena telah menutup usahanya, sedangkan pelanggan mulai banyak berdatangan. Keadaan ini sempat memicu pertengkaran dengan suami karena tidak mendapatkan solusi terbaik untuk membuka usahanya lagi. Selang beberapa bulan, beliau meyakinkan suami bahwa pasti usahanya akan membuahkan hasil yang maksimal apabila dilakukan dengan keyakinan dan kepercayaan sehingga dibuka kembali usaha beliau namun tetap dirumahnya dengan menggabungkan kamar yang dulu digunakan berjualan dengan garasi. Ruangan ini tentunya tidak terlalu besar namun cukup menampung lebih banyak pakaian dari sebelumnya. Sayangnya ini tidak berjalan lama, karena banyaknya mobil atau sepeda motor yang datang dan diparkir sembarang didepan butik sehingga mengganggu lalu lintas warga sekitar karena jalannya terlalu sempit. Solusinya beliau mencari toko murah untuk digunakan sebagai butik pakaiannya. Pada akhir tahun 2002 beliau mengkontrak sebuah toko di Jln Trunojoyo. Letak toko yang jauh dari rumah pribadi sedikit menyulitkan beliau untuk mengontrol keadaan butik. Beliau berkeluh kesah jika selama mengontrak, banyak rintangan yang dihadapi. Utamanya kondisi toko yang tidak banyak direnovasi karena kendala biaya yang terbatas, membuat butik sering mengalami kebocoran apabila hujan turun. Tentunya ini merugikan beliau, dimana koleksi butik basah dan rusak. Hal ini tentu tidak membuat beliau putus asa dan menyurutkan semangat untuk tetap berusaha. Toko yang dikontrak selama 4 tahun ini, ditahun 2006 tidak memperpanjang kontraknya dan lebih memilih menutup butik. Alhasil beliau kembali ke cara lama dengan berjualan menggunakan mobil selama tahun 2007 sambil mencari lokasi baru untuk membuka butik lagi. Ditahun 2009, beliau menemukan lokasi yang strategi untuk usahanya, letaknya pun tidak jauh dari rumah. Namun kendalanya, harga rumah yang ditawarkan terlalu tinggi sehingga beliau mengurungkan niatnya untuk membeli rumah tersebut. Keinginan yang kuat untuk memiliki rumah tersebut menyebabkan beliau susah tidur dan setiap kali ada kesempatan digunakan untuk menawar harganya dengan pemilik, namun ini tidak berhasil. Sampai 6 bulan kemudian, ternyata rumah tersebut belum terjual. Hal ini memicu beliau untuk menawar kembali dengan harga yang lebih sesuai dengan harga yang dia inginkan. Alhamdulliah , usahanya membuahkan hasil! Rumah yang diinginkan dapat beliau miliki dengan hanya membayar sebagian dari harga yang ditetapkan dan mengkreditnya sambil membuka hasil dari usaha. Mulai berkembang kembali usaha yang sudah digelutinya sekian lama, dengan menggunakan modal dari bisnis MLM yang sebenarnya beliau ikuti tanpa disadari dan beberapa pinjaman. Sebernanya bu destrin ini anti MLM yang kala itu sedang ngtren dikalangan masyarakat. MLM yang tanpa sadar beliau ikuti, berupa taken pulsa all operator (dbs) sehingga beliau tanpa sadar pula mengajak rekan-rekan dan para pelangggannya untuk berbisnis pulsa sebagai selingan ibu rumah tangga. Tanpa disadari, semakin banyak rekan dan pelanggannya menanyakan dan mengikuti apa yang dia sarankan sampai beliau sendiri terkejut melihat beberapa bulan uang yang ada direkeningnya bertambah banyak, rata-rata hampir 20juta setiap bulannya. Sampai beliau menjadi leader MLM tersebut, beliau tidak tahu apa yang harus dilakukan saat diundang dalam sebuah forum untuk menceritakan pengalaman suksesnya ber-MLM. Bu destrin sampai harus keliling Indonesia dan sedikit mengabaikan usaha butiknya. Namun beliau merasa bahwa uang yang didapatkan terlalu tiba-tiba dan banyak, beliau takut akan membuahkan hal buruk dikemudian hari sehingga beliau memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengelolah uang tersebut. Rasa takut akan jumlah uang yang semakin bertambah, membuat beliau untuk berhenti dari bisnis MLM ini dan fokus kembali keusaha pakaiannya. Menggunakan dana pinjaman dan hasil dari MLM beliau meneruskan usahanya agar menjadi lebih besar. Hingga pada tahun 2011 butik yang bernamakan iranaika mulai beroprasi dengan berbagai macam koleksi pria, wanita dan anak-anak yang dijual. Butik ini lebih besar dari sebelumnya dengan pelanggan yang makin banyak. keberadaan pelanggan ini tidak lepas dari promosi yang selalu dilakukan beliau mulai dari bentuk onine shop, bbm group, atau bahkan brosur yang disebarkan. Hingga saat ini butik iranaika yang luasnya 350 m dengan 10 karyawan dengan gaji 1.100.000 per karyawan berhasil menjadi salah satu butik besar. Dengan omset di bulan biasa (sepi) berkisar 150.000.000.
Hal ini tidak terlepas dari prinsip hidup yang selalu tertanam didalam diri beliau. Disetiap bekerja beliau selalu memegang kunci suatu keberhasilan dalam hidupnya. Kunci sukses yang selalu membuat beliau bangkit dari sebuah keterpurukan yaitu beliau selalu berdo’a, belajar dari orang – orang sukses, action, dan selalu berfikir positif. Dengan kunci sukses yang beliau tanamkan itu, beliau yakin bahwa jalan hidup yang akan dilalui akan selalu mendapatkan jalan. Beliau juga menerapkan suatu konsep dalam bekerja yang membuat usaha butik beliau dari tahun ketahun selalu berkembang pesat. Konsep bekerja tersebut yaitu beliau mempunyai keyakinan yang besar bahwa ketika orang berusaha dengan giat dan ulet pasti sukses, beliau selalu menjaga kualitas barang, pelayanan, dan setiap 1 tahun sekali di butik beliau diadakan promosi.
Beliau berpesan kepada kami
“Jadilah pemain, bukan komentator! Jangan pernah bilang “tidak bisa”! berani ambil resiko! Fokus pada konsep dan target!”
Orang Gagal Banyak Alasan, Orang Sukses Banyak Akal”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar