Pages

Sabtu, 21 Maret 2015

isbd




Mencegah Korupsi


Unej warna
 






Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Ilmu Sosial Budaya dasar




Oleh :

Radik Faizun                         121710101067






JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER

A.    Kasus korupsi
Saat ini publik Indonesia sedang digemparkan oleh kasus korupsi yang melibatkan para petinggi partai demokrat. Partai yang selalu menjadikan jargon basmi atau anti korupsi ini ternyata saat ini, beberpa petinggi telah terjerat kasus korupsi. Kasus korupsi ini adalah mengenai kasus hambalang dimana banyak sekali uang Negara yang telah diselewengkan. Hal pertama muncul ketika bendahara partai ini yaitu Muhammad nazaruddin menjadi tersangka kasus korupsi ini.
Ia pun seketika menjadi pusat perhatian. Namun selama beberapa waktu ia menjadi target buronan polisi karena telah melarikan diri. Polisi mencarinya dari daerah asia sampai akhirnya ditemukan di kolombia, amerika selatan. Lalu ia pun dipulangkan ke Indonesia untuk mengungkapkan proyek mega korupsi ini. Lalu kasus inipun menyeret nama angeline sondakh. Publikpun kembali tersentak dengan perilaku mantan putri Indonesia. Dia sosok wanita yang dianggap sempurna, cantik dan pintar. Namun siapa sangka bahwa iapun terjerat praktik korupsi.
Dan setelah melalui proses peradilan yang begitu lama, sekitar delapan bulan dalam menjalani masa kurungan, angie pun ditetapkan sebagai tersangka. Dan berapa hukuman yang diberikan kepada angie saat ini? Empat setengah tahun penjara serta denda dua ratus lima juta rupiah.
Banyak pihak yang menilai bahwa hukuman ini sangatlah tidak setimpal dengan apa yang telah diperbuat. Dan tentunya, sekali lagi hukuman ini tak akan memberikan afek jera terhadap para koruptor yang lain.
Juga mengenai denda yang diberikan sangatlah ringan dibandingkan dengan jumlah uang yang telah dikorupsi. Bahkan ada pihak yang berani mengklaim, uang yang telah dikorupsi oleh angie dan kroninya adalah bermilyaran rupiah. Kasus inipun juga telah menjerat nama andi malarangeng. Dan karenanya ia telah dicopot dari jabatannya sebagai menteri kepemudaan dan olahraga.


B.     Solusi
1.      Perlunya control pengawasan
Kasus korupsi diatas juga  menyebabkan permasalahan ganda. Hal ini akan menjadi lebih terasa apabila masyarakat tidak peduli dengan masalah ini. Saat ini control dari media sudah cukup kuat, tetapi kita juga tahu bahwa media juga terkadang bisa di beli. Seringkali kasus korupsi menguap di tengah jalan, tanpa diketahui dengan jelas apa penyebabnya.
Media yang awalnya sangat gencar memuat berita-berita tentang kasus korupsi tersebut, lama kelamaan frekuensi tayangannya berkurang dan akhirnya kasus itu lenyap. Demo-demo anti korupsi marak, tetapi hasilnya juga kurang maksimal, selama korupsi telah menjadi budaya.
Kurangnya control pengawas akan memperparah bangsa kita menjadi bangsa  yang korup apabila tidak dari sekarang dibenahi. Artinya, control pengawasan baik itu dari aparat-aparat yang berwenang  seperti misalnya komisi pemberantasan korupsi, kepolisian, maupun kejaksaan harus lebih dioptimalkan. Dan yang lebih penting lagi adalah control atau pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat.

2.      Hukuman koruptor harus lebih berat
Peluang atau kesempatan untuk melakukan tindak korupsi ini sangat berpengaruh pada perilaku koruptor, apalagi hukumannya juga cukup ringan. Bandingkan dengan beberapa kasus korupsi di cina, Negara kita jauh lebih memanjakan para koruptor dengan hanya menghukum kurungan, padahal di cina beberapa koruptor telah dihukum mati.
Beberapa kasus korupsi di atas merupakan perbuatan yang sangat keji. Karena bisa menyebabkan kacaunya anggaran Negara, dan mengurangi asset Negara yang diperuntukan bagi kesejahteraan masyarakat.
Pengaruh korupsi terhadap kesejahteraan rakyat bersifat langsung. Apabila anggaran Negara terus defisit, bukan saja hutang luar negeri tidak terbayar, tetapi kinerja pemerintah juga menjadi kacau. Peningkatan gaji pegawai dan terutama gaji para penegak hukum tidak bisa dilakukan, karena minimnya anggaran. Hal ini menyebabkan penindakan terhadap pelaku korupsi menjadi tumpul dan penuh rekayasa.
Dengan adanya atau diberikan hukuman yang sangat ringan oleh para penegak hukum yang ada di Indonesia terhadap para koruptor maka hal ini tidaklah akan bisa untuk menimbulkan atau memberikan efek jera kepada masyarakat. Terutama bagi para calon koruptor untuk dapat mengurungkan niat mereka agar tak melakukan korupsi.
Sejatinya dengan memberikan hukuman yang lumayan tinggi kepada seorang koruptor maka fungsi hukum sebagai pemberi efek jera akan dapat digunakan dengan lebih maksimal.
Lihat saja, para koruptor yang telah mengambil bermiliar uang rakyat hanya dihukum selama beberapa tahun saja. Tidak ada hukuman yang diberikan selama puluhan tahun atau bahkan hukuman mati. Hal ini tentunya dipandang oleh kebanyakan kalangan sangatlah tidak sebanding dengan apa yang telah dilakukan oleh para koruptor tersebut.
Mereka telah dengan sadar mengambil uang rakyat yang sejatinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan rakyat guna mensejahterakan mereka. Uang tersebut mereka gunakan seenaknya demi kepentingan mereka sendiri ataupun kelompok. Dan akhirnya mereka hanya dihukum selama beberapa tahun atas hal yang begitu besar ini. Nyatalah bahwa hal ini tak akan memberikan efek jera kepada mereka.

1 komentar: