Nervousa
Jiwaku lelah seperti haus darah
Tubuhku menyerah tak terarah
Hatiku patah terkikis amarah
Kakiku tak lagi melangkah,
tersandung tanah
Mataku tak lagi cerah, tertancap
busur panah
Darahku penuh nanah meski memerah
Pikiranku pecah mirip hitungan cacah
Tanganku lemah, membawamu dengan
payah
Rasaku mulai punah hingga tak lagi
ramah